Disusun Oleh :
Masnila
NIM :
2014.01.056
Semester :
III B
Dosen Pengampu : Firdaus.
K, S.Pd.I, M.A
RESUME
SEJARAH PERADABAN ISLAM
Dakwah
Nabi dan Islam pada Fase Mekkah
A.
Sejarah
Nabi Muhammad saw. Fase Mekkah
Islam lahir di Kota Mekah dibawa oleh
Nabi Muhammad saw. Saat itu Mekah dalam kondisi gelap gulita, budaya jahiliyah
berkembang pesat, kesyirikan merajalela. Allah Swt. Mengutus Nabi Muihammad
saw. Untuk mengadakan perubahan baik dalam hal akidah maupun tatanan
kemasyarakatan.
Kejahiliyahan
(kebodohan) masyarakat arab waktu itu terdapat dalam bidang :
1.
Agama
Masyarakat Arab adalah penyembah berhala. Berhala-berhala itu diletakan di
Ka’bah jumlahnya mencapai 300 lebih. diantara berhala-berhala yang termasyur
benama Maabi, Khuzaah, Hubal, Latta, Uzza, dan Manat.
2.
Moral
masyarakat Arab menjadikan kabilah yang kalah perang menjadi budak,menempatkan
perempuan di tempat yang rendah, suka berjudi, dan minum-minuman keras.
3.
Hukum
Masyarakat Arab menganggap bahwa judi, mabuk-mabukkan, bezina, mencuri,merampok,
membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.
Melihat kondisi masyarakat Mekah
dalam kejahiliahan, rasulullah saw. Kurang lebih lima tahun terakhir sebelum
kenabian selalu berkhalwat mendekatkan dirikepada Allah Swt. di Gua Hira.
tujuannya agar Allah Swt. berkenan member petunjuk dalam menghadapi umat. dalam
usia 40 Tahun, bertepatan tanggal 17 Ramadhan 610M, Rasulullah Saw. didatangi
malaikat Jibril. dan saat itulah turun wahyu yang pertama Surah Al-‘Alaq,
96:1-5 sebagai berikut.
[96:1]
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
[96:2]
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
[96:3]
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
[96:4]
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
[96:5]
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Peristiwa turunnya wahyu pertama
tersebut kemudian diperingati sebagai Nuzulul Qur’an. Setelah menerima wahyu
Rasulullah saw. mengalami kegelisahan dan kebingungan kemudian dihibur Khadijah
dan diyakinkan bahwa beliau akan dijadikan nabi dan akan mengangkat derajat
kaumnya dari kehinaan menuju kebahagiaan abadi.kurang lebih dua setengah tahun
setelah wahyu pertama turun barulah turun wahyu kedua Surah Al-Muddassir,
74:1-7 yang berbunyi :
[74:1]Hai
orang yang berkemul (berselimut),
[74:2]
bangunlah, lalu berilah peringatan!
[74:3]
dan Tuhanmu agungkanlah!
[74:4]
dan pakaianmu bersihkanlah,
[74:5]
dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
[74:6]dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh
(balasan) yang lebihbanyak.
[74:7] Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Setelah turun wahyu yang kedua ini kemudian
Rasulullah saw. diawal kenabian periode Makkah adalah sebagai berikut :
1.
Mengajarkan keesaan Allah Swt.
2.
Mengajarkan adanya hari kiamat sebagai hari pembalasan
3. Mengajarkan
kesucian jiwa.
4.
mengajarkan persaudaraan dan persatuan.
Melihat dakwah Rasulullah saw, orang-orang
Quraiys berusaha menghentikan dengan berbagai cara, beberapa tindakan (reaksi)
orang kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah Rasulullah saw.
1.
Ejekan,
hinaan, dan memperolok-olok. Dalam firman Allah Swt. [Mereka berkata: "Hai
orang yang diturunkan Al Qur'an kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang
yang gila. (Q.S. Al-Hijr, 15:6)]
2.
Menjelek-jelek
ajaran Nabi Muhammad saw. “Dan orang-orang kafir berkata: "Al-Qur'an ini
tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu
oleh kaum yang lain maka sesungguhnya merekatelah berbuat suatu kezaliman dan
dusta yang besar.” (Q.S. Al-Furqaan, 25:4)
3.
Menyodorkan
beberapa bentuk penawaran.
4.
Melakukan
tekanan fisik.
B.
Metode
Dakwah
Tujuan
dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab
meninggalkan kejahiliahannya di bidang agama, moral, dan hukum. Sehingga
menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan ajaran
Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika masyarakat Arab telah mengamalkan seluruh ajaran Islam dengan niat ikhlas
karena Allah SWT dan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Rasulullah SAW, tentu
mereka akan memperoleh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan di dunia dan
di akhirat. Adapun strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan
yang luhur tersebut
1.
Dakwah
secara sembunyi-sembunyi selama kurang lebih 3 tahun. Cara ini ditempuh oleh
Rasulullah SAW karena beliau begitu yakin, bahwa masyarakat Arab jahiliah,
masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan leluhur
mereka. Sehingga mereka bersedia berperang dan rela mati dalam mempertahankannya.
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk
masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat
serta sahabat dekatnya.
2.
Assabiqunal
Awwalun
Mengenai
orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah :
·
Khadijah
binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian)
·
Ali
bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya,
waktu masuk Islam ia baru berusia 10 tahun)
·
Zaid
bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW, wafat tahun 8 H = 625 M)
·
Abu
Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW, yang hidup dan tahun 573 – 634
M)
·
Ummu
Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).
Sesuai dengan ajaran Islam, bahwa
berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah SAW, tetapi juga kewajiban para
pengikutnya (umat Islam), maka Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang saudagar kaya,
yang dihormati dan disegani banyak orang. Karena budi bahasanya yang halus,
ilmu pengetahuannya yang luas, dan pandai bergaul telah meneladani Rasuliillah
SAW, yakni berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Usaha dak’wah Abu Bakar Ash-Shiddiq
berhasil karena ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk
Islam, mereka adalah :
·
Abdul
Amar dari Bani Zuhrah, Abdul Amar berarti hamba milik si Amar. Karena Islam
melarang perbudakan, kemudian nama itu diganti oleh Rasulullah SAW menjadi
Abdurrahman bin Auf, yang artinya hamba Allah SWT Yang Maha Pengasih.
·
Abu
Ubaidah bin Jarrah dan Bani Hari.
·
Utsman
bin Affan.
·
Zubair
bin Awam.
·
Sa’ad
bin Ahu Waqqas.
·
Thalhah
bin Ubaidillah.
Orang-orang yang masuk Islam, pada
masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas
disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).
3.
Dakwah
Secara terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari
kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar
dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Q.S Al-Hijr : 94 “Maka
sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”
Tahap-tahap
dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebagai berikut :
a.
Mengundang
kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan
mengajak mereka agar masuk Islam. Tetapi karena cahaya hidayah Allah SWT waktu
itu belum menyinari hati mereka, mereka belum menerima Islam sebagai agama
mereka. Namun ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sebenarnya
sudah masuk Islam, tetapi merahasiakan keislamannya, pada waktu itu dengan
tegas menyatakan keislamannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu
Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
b.
Rasulullah
SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat
tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul Bukit Shafa, yang letaknya tidak jauh
dan Ka’bah. Rasulullah SAW memberi peringatan kepada semua yang hadir agar
segera meninggalkan penyembahan terhadap berhala-berhala dan hanya menyembah
atau menghambakan diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan
Pemelihara alam semesta. Rasulullah SAW juga menegaskan, jika peringatan yang
disampaikannya itu dilaksanakan tentu akan meraih rida Ilahi bahagia di dunia
dan di akhirat. Tetapi apabila peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat
murka Allah SWT, sengsara di dunia dan di akhirat.
Menanggapi
dakwah Rasulullah SAW tersebut di antara yang hadir ada kelompok yang menolak
disertai teriakan dan ejekan, ada kelompok yang diam saja lalu pulang. Bahkan
Abu Lahab, bukan hanya mengejek tetapi berteriak-teriak bahwa Muhammad orang
gila, seraya ia berkata “Celakalah engkau Muhammad, untuk inikah engkau
mengumpulkan kami?” Sebagai balasan terhadap kutukan Abu Lahab itu turunlah
ayat Al- Qur’an yang berisi kutukan Allah SWT terhadap Abu Lahab, yakni Surat
Al-Lahab, 111: 1-5
Pada periode
dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dua
orang kuat dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib
(paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam
pada tahun ke-6 dari kenabian sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M), tidak
lama setelah sebagian kaum Muslimin berhijrah ke Habasyah atau Ethiopia pada
tahun 615 M.
C.
Misi
Dakwah Nabi Muhammad saw.
Pada
tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan
pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah
wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul
huzni (tahun duka cita).
Dengan
kesabarannya, Rasulullah saw. Mendapat pengikut walau baru beberapa orang yang
masuk agama Islam. Perjuangan dakwah ini membutuhkan waktu yang lama untuk
membentuk manusia yang beriman kepada Allah Swt. Setelah diperjuangkan oleh
Rasulullah saw. Selama lebih kurang 13 tahun di Mekah, islam menjadi agama
pilihan orang-orang di Jazirah Arab. Kedatangan islam di Jazirah Arab
benar-benar menjadi rahmat bagi Bangsa Arab. Mereka yang tadinya bercerai-berai
saling bermusuhan berhasil disatukan oleh satu tujuan mulia, yaitu Dinul Islam.
Selama lebihkurang 23 tahun agama Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Dengan pengorbanan yang luar biasa. Rasulullah saw. Berjuang dengan jiwa,
tenaga dan hartanya demi keyakinan Islam. Islam menjadi Agama yang sempurna sebagaimana
yang dinyatakan oleh Allah Swt.Dalam Firman-Nya : Artinya: Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. Al-Maidah, 5:3)
Dengan
ayat tersebut, misi atau dakwah Nabi Muhammad saw. Untuk menyampaikan Islam
telah selesai. Nabi Muhammad saw. Menerima wahyu terakhir itu satu tahun
sebelum beliau melakukan haji wada’ (haji perpisahan) yang diikuti oleh lebih
kurang 100.000 kaum muslimin. Dihadapan ratusan ribu jamaah itu Rasulullah saw.
Mengucapkan pidato penting dan mempunyai nilai-nilai bagi kaum muslimin.
Menurut ahli sejarah, ayat tersebut merupakan wahyu terakhirnya yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw. Setelah ayat itu dibacakan oleh Nabi Muhammad saw.
Abu Bakar as-Sidiq menangis, lalu Nabi Muhammad saw.bertanya tentang apa yang
menyebabkannya menangis. Abu Bakar As-Sidiq menjawab bahwa sesuatu yang telah
sempurna tidak ada lagi.
Jawaban
Abu Bakar As-Sidiq itu dibenarkan oleh Rasulullah saw. Setelah turunya ayat
tersebut, tidak lama kemudian beliau wafat. Selama lebih kurang 23 tahun beliau
menunaikan tugas sebagai Rasul. Menyampaikan berita gembira dan membawa
peringatan untuk semua mahluk di dunia ini. Perhatikan firman Allah Swt. Sebagai
berikut!
“Dan
Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa
berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”
(Q.S. Saba, 34:28)
Demikianlah
Nabi Muhammad saw. Diutus bukanlah untuk satu golongan bangsa Arab saja,
melainkan untuk semua bangsa dengan tidak mengenal warna kulit, suku atau
keturunan. Semua umat Nabi Muhammad saw. Sama, yaitu mereka harus taat dan
patuh terhadap ajarannya. Bagi yang patuh akan memperoleh balasan baik dan bagi
yang tidak patuh akan memperoleh ganjaran di akhirat, berupa siksa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar