Rabu, 13 April 2016

Sejarah

Disusun Oleh             : Masnila
NIM                            : 2014.01.056
Semester                     : III B
Dosen Pengampu      : Firdaus. K, S.Pd.I, M.A

RESUME SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dakwah Nabi dan Islam pada Fase Mekkah

A.    Sejarah Nabi Muhammad saw. Fase Mekkah
Islam lahir di Kota Mekah dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Saat itu Mekah dalam kondisi gelap gulita, budaya jahiliyah berkembang pesat, kesyirikan merajalela. Allah Swt. Mengutus Nabi Muihammad saw. Untuk mengadakan perubahan baik dalam hal akidah maupun tatanan kemasyarakatan.
Kejahiliyahan (kebodohan) masyarakat arab waktu itu terdapat dalam bidang :
1.      Agama Masyarakat Arab adalah penyembah berhala. Berhala-berhala itu diletakan di Ka’bah jumlahnya mencapai 300 lebih. diantara berhala-berhala yang termasyur benama Maabi, Khuzaah, Hubal, Latta, Uzza, dan Manat.
2.      Moral masyarakat Arab menjadikan kabilah yang kalah perang menjadi budak,menempatkan perempuan di tempat yang rendah, suka berjudi, dan minum-minuman keras.
3.      Hukum Masyarakat Arab menganggap bahwa judi, mabuk-mabukkan, bezina, mencuri,merampok, membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.
Melihat kondisi masyarakat Mekah dalam kejahiliahan, rasulullah saw. Kurang lebih lima tahun terakhir sebelum kenabian selalu berkhalwat mendekatkan dirikepada Allah Swt. di Gua Hira. tujuannya agar Allah Swt. berkenan member petunjuk dalam menghadapi umat. dalam usia 40 Tahun, bertepatan tanggal 17 Ramadhan 610M, Rasulullah Saw. didatangi malaikat Jibril. dan saat itulah turun wahyu yang pertama Surah Al-‘Alaq, 96:1-5 sebagai berikut.
[96:1] Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
[96:2] Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
[96:3] Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
[96:4] Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
[96:5] Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Peristiwa turunnya wahyu pertama tersebut kemudian diperingati sebagai Nuzulul Qur’an. Setelah menerima wahyu Rasulullah saw. mengalami kegelisahan dan kebingungan kemudian dihibur Khadijah dan diyakinkan bahwa beliau akan dijadikan nabi dan akan mengangkat derajat kaumnya dari kehinaan menuju kebahagiaan abadi.kurang lebih dua setengah tahun setelah wahyu pertama turun barulah turun wahyu kedua Surah Al-Muddassir, 74:1-7 yang berbunyi :
[74:1]Hai orang yang berkemul (berselimut),
[74:2] bangunlah, lalu berilah peringatan!
[74:3] dan Tuhanmu agungkanlah!
[74:4] dan pakaianmu bersihkanlah,
[74:5] dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
[74:6]dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebihbanyak.
[74:7] Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Setelah turun wahyu yang kedua ini kemudian Rasulullah saw. diawal kenabian periode Makkah adalah sebagai berikut :
1. Mengajarkan keesaan Allah Swt.
2. Mengajarkan adanya hari kiamat sebagai hari pembalasan
3. Mengajarkan kesucian jiwa.
4. mengajarkan persaudaraan dan persatuan.
Melihat dakwah Rasulullah saw, orang-orang Quraiys berusaha menghentikan dengan berbagai cara, beberapa tindakan (reaksi) orang kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah Rasulullah saw.
1.      Ejekan, hinaan, dan memperolok-olok. Dalam firman Allah Swt. [Mereka berkata: "Hai orang yang diturunkan Al Qur'an kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila. (Q.S. Al-Hijr, 15:6)]
2.      Menjelek-jelek ajaran Nabi Muhammad saw. “Dan orang-orang kafir berkata: "Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain maka sesungguhnya merekatelah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar.” (Q.S. Al-Furqaan, 25:4)
3.      Menyodorkan beberapa bentuk penawaran.
4.      Melakukan tekanan fisik.


B.     Metode Dakwah
Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliahannya di bidang agama, moral, dan hukum. Sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika masyarakat Arab telah mengamalkan seluruh ajaran Islam dengan niat ikhlas karena Allah SWT dan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Rasulullah SAW, tentu mereka akan memperoleh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Adapun strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yang luhur tersebut
1.      Dakwah secara sembunyi-sembunyi selama kurang lebih 3 tahun. Cara ini ditempuh oleh Rasulullah SAW karena beliau begitu yakin, bahwa masyarakat Arab jahiliah, masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan leluhur mereka. Sehingga mereka bersedia berperang dan rela mati dalam mempertahankannya. Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya.
2.      Assabiqunal Awwalun
Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah :
·         Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian)
·         Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya, waktu masuk Islam ia baru berusia 10 tahun)
·         Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW, wafat tahun 8 H = 625 M)
·         Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW, yang hidup dan tahun 573 – 634 M)
·         Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).
Sesuai dengan ajaran Islam, bahwa berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah SAW, tetapi juga kewajiban para pengikutnya (umat Islam), maka Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang saudagar kaya, yang dihormati dan disegani banyak orang. Karena budi bahasanya yang halus, ilmu pengetahuannya yang luas, dan pandai bergaul telah meneladani Rasuliillah SAW, yakni berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Usaha dak’wah Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil karena ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah :
·         Abdul Amar dari Bani Zuhrah, Abdul Amar berarti hamba milik si Amar. Karena Islam melarang perbudakan, kemudian nama itu diganti oleh Rasulullah SAW menjadi Abdurrahman bin Auf, yang artinya hamba Allah SWT Yang Maha Pengasih.
·         Abu Ubaidah bin Jarrah dan Bani Hari.
·         Utsman bin Affan.
·         Zubair bin Awam.
·         Sa’ad bin Ahu Waqqas.
·         Thalhah bin Ubaidillah.
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).
3.      Dakwah Secara terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Q.S Al-Hijr : 94 “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebagai berikut :
a.       Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak mereka agar masuk Islam. Tetapi karena cahaya hidayah Allah SWT waktu itu belum menyinari hati mereka, mereka belum menerima Islam sebagai agama mereka. Namun ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sebenarnya sudah masuk Islam, tetapi merahasiakan keislamannya, pada waktu itu dengan tegas menyatakan keislamannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
b.      Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul Bukit Shafa, yang letaknya tidak jauh dan Ka’bah. Rasulullah SAW memberi peringatan kepada semua yang hadir agar segera meninggalkan penyembahan terhadap berhala-berhala dan hanya menyembah atau menghambakan diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Rasulullah SAW juga menegaskan, jika peringatan yang disampaikannya itu dilaksanakan tentu akan meraih rida Ilahi bahagia di dunia dan di akhirat. Tetapi apabila peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat murka Allah SWT, sengsara di dunia dan di akhirat.
Menanggapi dakwah Rasulullah SAW tersebut di antara yang hadir ada kelompok yang menolak disertai teriakan dan ejekan, ada kelompok yang diam saja lalu pulang. Bahkan Abu Lahab, bukan hanya mengejek tetapi berteriak-teriak bahwa Muhammad orang gila, seraya ia berkata “Celakalah engkau Muhammad, untuk inikah engkau mengumpulkan kami?” Sebagai balasan terhadap kutukan Abu Lahab itu turunlah ayat Al- Qur’an yang berisi kutukan Allah SWT terhadap Abu Lahab, yakni Surat Al-Lahab, 111: 1-5
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dua orang kuat dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M), tidak lama setelah sebagian kaum Muslimin berhijrah ke Habasyah atau Ethiopia pada tahun 615 M.

C.     Misi Dakwah Nabi Muhammad saw.
Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).
Dengan kesabarannya, Rasulullah saw. Mendapat pengikut walau baru beberapa orang yang masuk agama Islam. Perjuangan dakwah ini membutuhkan waktu yang lama untuk membentuk manusia yang beriman kepada Allah Swt. Setelah diperjuangkan oleh Rasulullah saw. Selama lebih kurang 13 tahun di Mekah, islam menjadi agama pilihan orang-orang di Jazirah Arab. Kedatangan islam di Jazirah Arab benar-benar menjadi rahmat bagi Bangsa Arab. Mereka yang tadinya bercerai-berai saling bermusuhan berhasil disatukan oleh satu tujuan mulia, yaitu Dinul Islam. Selama lebihkurang 23 tahun agama Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad saw. Dengan pengorbanan yang luar biasa. Rasulullah saw. Berjuang dengan jiwa, tenaga dan hartanya demi keyakinan Islam. Islam menjadi Agama yang sempurna sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah Swt.Dalam Firman-Nya : Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. Al-Maidah, 5:3)
Dengan ayat tersebut, misi atau dakwah Nabi Muhammad saw. Untuk menyampaikan Islam telah selesai. Nabi Muhammad saw. Menerima wahyu terakhir itu satu tahun sebelum beliau melakukan haji wada’ (haji perpisahan) yang diikuti oleh lebih kurang 100.000 kaum muslimin. Dihadapan ratusan ribu jamaah itu Rasulullah saw. Mengucapkan pidato penting dan mempunyai nilai-nilai bagi kaum muslimin. Menurut ahli sejarah, ayat tersebut merupakan wahyu terakhirnya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Setelah ayat itu dibacakan oleh Nabi Muhammad saw. Abu Bakar as-Sidiq menangis, lalu Nabi Muhammad saw.bertanya tentang apa yang menyebabkannya menangis. Abu Bakar As-Sidiq menjawab bahwa sesuatu yang telah sempurna tidak ada lagi.
Jawaban Abu Bakar As-Sidiq itu dibenarkan oleh Rasulullah saw. Setelah turunya ayat tersebut, tidak lama kemudian beliau wafat. Selama lebih kurang 23 tahun beliau menunaikan tugas sebagai Rasul. Menyampaikan berita gembira dan membawa peringatan untuk semua mahluk di dunia ini. Perhatikan firman Allah Swt. Sebagai berikut!
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (Q.S. Saba, 34:28)
Demikianlah Nabi Muhammad saw. Diutus bukanlah untuk satu golongan bangsa Arab saja, melainkan untuk semua bangsa dengan tidak mengenal warna kulit, suku atau keturunan. Semua umat Nabi Muhammad saw. Sama, yaitu mereka harus taat dan patuh terhadap ajarannya. Bagi yang patuh akan memperoleh balasan baik dan bagi yang tidak patuh akan memperoleh ganjaran di akhirat, berupa siksa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar