Rabu, 27 April 2016

Spam

Maraknya “SPAM” di Dunia Maya

Spam adalah sejenis virus, Spam adalah penggunaan perangkat elektronik untuk mengirimkan pesan secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerimanya. Orang yang melakukan spam disebut spammer. Tindakan spam dikenal dengan nama spammin.
Spam bersifat mengajak, membujuk, memaksa dengan cara atau kata-kata yang menarik perhatian si pembaca, sehingga tak heran banyak spam-spam yang tesebar luas di jejaringan sosial media.
Contoh dari Spam adalah pos-el berisi iklan, surat masa singkat (SMS) pada telepon genggam, berita dalam suatu forum kelompok warta berisi promosi barang yang tidak terkait dengan kegiatan kelompok warta tersebut, spamdexing yang menguasai suatu mesin pencari (search engine) untuk mencari popularitas bagi suatu URL tertentu, berita yang tak berguna dan masuk dalam blog, buku tamu situs web, spam transmisi faks, iklan televisi dan spam jaringan berbagi.
Spam mengandung unsur positif dan juga unsur negatif, dari segi positifnya baik tentang Agama dan hidup keseharian yang tidak melenceng dari aturan, tapi tak sedikit yang melencengkan suatu berita atau iklan yang hanya bertujuan untuk mempopulerkan atau menyebarkan suatu yang tidak benar.
Dari contoh yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari dalam media sosial yang sering kita jumpai salah-satu nya dalam media facebook adalah iklan yang sering diiklani oleh kaum hawa.
Spam banyak meresahkan pengguna media elektronik, karena dampak yang ditimbulkannya berupa sius-situs yang menggangu penglihatan, maka disarankan untuk kita mengunci akun kita agar terhindar dari dampak negatif tersebut.
Dalam perkembangannya, spam surat elektronik saat ini dikirim melalui "jaringan zombie", jaringan virus yang terinfeksi di komputer pribadi baik rumah atau di kantor di seluruh dunia. Hal ini mempersulit upaya untuk mengontrol penyebaran spam, seperti banyak kasus di mana spam tidak berasal dari spammers. Munculnya banyak spam yang bukan dari spammers dikarenakan pembuat perangkat perusak, spammers, dan penipu keuangan belajar satu sama lain sehingga memungkinkan mereka membentuk berbagai jenis kerja sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar